Halaman

Minggu, 12 Februari 2012

FUNGSI KATA “MAAF”

Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, 2002 mendefinisikan maaf begini: “pembebasan seseorang dari hukuman (tuntutan, denda, dsb”) karena suatu kesalahan; ampun: minta-; 2 ungkapan meminta ampun atau penyesalan. -, saya datang terlambat; 3 ungkapan permintaan izin untuk melakukan sesuatu: bolehkah saya bertanya.’
Kata maaf tidak hanya digunakan untuk menunjukkan rasa bersalah, tetapi juga mengawali komunikasi. Ketika hendak membuka percakapan dengan orang yang tidak kita kenal, sebelum dimulai pasti membubuhkan kata maaf diawal percakapan. Seperti halnya, Maaf, Balai Bahasa Surabaya itu dimana tempatnya, ya?dalam hal ini menunjukkan bahwa penanya mengekspresikan tindak kesopanan, dan menunjukkan inferioritas.
Disisi lain kata maaf digunakan untuk menunjukkan rasa rendah hati. Ini sering kita temukan dalam sambutan tuan rumah di sebuah acara. Contohnya; Maaf, apabila ada yang kurang berkenan baik sambutan maupun hidangan yang kami sediakan…. Dalam hal ini tuan rumah tidak memiliki salah kepada siapapun tetapi untuk menunjukkan rasa rendah hatinya kata maaf dibubuhkan didalam pidatonya.
Tetapi kadang kita menemukan sesuatu yang aneh, melakukan sesuatu kesalahan tetapi tidak mengngucapkan minta maaf. Seperti kejadian seorang pengendara sepedah montor yang melawan arus lalulintas menerjang pejalan kaki ditepi jalan. Bukan mengakui kesalahannya atau menunjukkan penyesalan, sipenabrak malah bersifat arogan sembari bergaya menantang kepada korbanya. Pengendara berkeyakinan ketika pengendara minta maaf maka dia harus bertanggungjawab atas semua kerugian, dan sebaliknya ketika tidak minta maaf berarti kesalahan pada pejalan kaki. Dalam hal ini orang yang minta maaf adalah orang yang besalah.

Sumber majalah Tempo, 16 maret 2008